Pelatihan Pembuatan Eco-Enzyme oleh Mahasiswa UIN Walisongo menjadi Solusi Ramah Lingkungan Atasi Sampah
Mahasiswa KKN MIT-19 UIN Walisongo Semarang
Posko 16 telah sukses menyelenggarakan pelatihan pembuatan Eco-Enzyme di Dusun
Plalar, Desa Kemambang, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang pada Minggu, 2
Februari 2025. Acara ini dihadiri oleh puluhan peserta yang antusias dalam
melakukan pelatihan pembuatan Eco-enzyme dari sampah organik rumah tangga.
Eco-Enzyme merupakan larutan alami yang
dihasilkan dari fermentasi sampah organik seperti kulit buah, sisa sayuran dan
gula aren yang dicampur. Proses pembuatan Eco-Enzyme membutuhkan waktu sekitar
3 bulan. Selama proses fermentasi, Eco-Enzyme akan menghasilkan enzim dan
mikroorganisme yang bermanfaat bagi lingkungan.
Program pelatihan pembuatan Eco-Enzyme ini
merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat di Dusun
Plalar akan pentingnya menjaga lingkungan. Dengan memanfaatkan limbah organik
dan mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya, masyarakat dapat berkontribusi
dalam menciptakan kondisi lingkungan yang bersih dan sehat. Selain memberikan
dampak positif bagi lingkungan, program ini juga membuka peluang bagi
masyarakat untuk mengembangkan usaha mikro berbasis produk ramah lingkungan,
meningkatkan pendapatan, dan memperkuat kemandirian ekonomi. Hal tersebut
sesuai dengan tagline dari program
ini yaitu "Solusi Ramah Lingkungan Untuk Hidup Lebih Bersih dan
Sehat".
Pelatihan pembuatan Eco-Enzyme dipandu oleh Bu
Roro Sundari yang merupakan seorang Leader
dari komunitas World Cleanup Day di
Kabupaten Semarang. Para peserta diajak untuk praktik langsung membuat
Eco-Enzyme dengan menggunakan bahan-bahan sederhana dan mudah didapatkan, yaitu
limbah sisa potongan sayur atau kulit buah.
Bu Roro mengatakan "Saat ini masih banyak
orang yang tidak peduli dengan sampah, perlu diingat bahwasanya masing-masing
individu pasti menghasilkan sampah dan harus bertanggungjawab atas sampahnya
masing-masing. Sebuah tips agar kita bisa bertanggungjawab terhadap sampah
sendiri adalah dengan membuang sampah pada tempatnya dan memisahkan sesuai
jenisnya (organik dan anorganik). Maka dari itu, diperlukan kesadaran dalam
membiasakan mengelola sampah pada diri sendiri."
Para peserta pelatihan sangat antusias
mengikuti acara ini. Mereka merasa senang karena dapat belajar cara
memanfaatkan sampah organik menjadi produk yang bermanfaat bagi lingkungan dan
kesehatan.
"Acara hari ini sangat memuaskan. Terima
kasih atas kunjungan serta bimbingannya dalam memberikan ilmu. Saya sebagai
perwakilan dari keluarga Dusun Plalar merasa sangat puas karena banyak ilmu
yang didapatkan", ujar Sri Handarini selaku ibu kepala Dusun Plalar.
"Pelatihan pembuatan Eco-Enzyme ini perlu
dilakukan kembali karena Eco-Enzyme ini memiliki banyak manfaat yang bisa
digunakan dalam keperluan rumah tangga", ujar Poni Astuti selaku salah
satu peserta pelatihan pembuatan Eco-Enzyme.
Pelatihan pembuatan Eco-Enzyme ini diharapkan
dapat menjadi langkah awal untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang
pentingnya pengelolaan sampah organik dan menjaga lingkungan. Dengan semakin
banyak masyarakat yang membuat Eco-Enzyme, diharapkan dapat memberikan
kontribusi positif agar terciptanya lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Oleh: Arsyta Zahra (Mahasiswa KKN MIT-19 UIN
Walisongo Semarang Posko 16)