Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Darurat Bullying dan Kekerasan, LP Ma’arif dan IPNU IPPNU Jateng Siapkan Langkah Strategis


Tegal
, Jendela Pelajar

Ketua Lembaga Pendidikan Ma’arif PWNU Jawa Tengah, Fahruddin Karmani, S.Pd.I., M.S.I., menyampaikan keprihatinannya terhadap situasi darurat bullying dan kekerasan di lingkungan pendidikan di Indonesia. Hal ini diungkapkan Fahruddin dalam merespons hasil riset yang dilakukan oleh PW IPNU IPPNU Jawa Tengah, yang memberikan gambaran nyata tentang tantangan serius di dunia pendidikan. (25/12/2024)

Hasil riset yang melibatkan 3.000 responden dari seluruh Jawa Tengah ini mencatat angka yang mengejutkan: sebanyak 46% remaja terlibat dalam hubungan pacaran, 40% telah melakukan aktivitas seksual, dan 30% terlibat dalam praktik judi online serta pinjaman online. Fakta ini menegaskan perlunya perbaikan mendalam dalam pendidikan karakter di sekolah dan madrasah.

“Sebagai lembaga di bawah Nahdlatul Ulama, kami berkomitmen untuk memperkuat pendidikan karakter. Ini menjadi bagian dari upaya kami menciptakan generasi muda yang berintegritas dan memiliki nilai-nilai positif,” tegas Fahruddin.

Fahruddin menekankan bahwa tantangan seperti ini tidak hanya memerlukan intervensi di tingkat siswa, tetapi juga harus melibatkan tenaga pendidik. Menurutnya, guru perlu diberikan pelatihan mengenai metode pembelajaran efektif dan harus mampu menjadi teladan yang baik bagi siswa.

Selain itu, LP Ma’arif PWNU Jateng bersama PW IPNU IPPNU Jateng berencana menyusun kurikulum yang berorientasi pada pembentukan karakter dan budaya positif. Kurikulum ini akan difokuskan untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang aman, nyaman, dan mendukung perkembangan karakter siswa.

“Kami harus memberikan ruang yang lebih besar bagi pendidikan karakter. Ini tidak hanya tentang akademik, tetapi juga tentang pembentukan moral dan etika siswa,” tambah Fahruddin.

Fahruddin juga menyoroti pengaruh besar media sosial dan informasi tanpa filter dalam membentuk perilaku remaja. “Kami tidak bisa membatasi ruang gerak media, tetapi kami harus mengambil langkah preventif untuk mendidik siswa tentang penggunaan media yang bijak,” jelasnya.

Menurutnya, literasi digital adalah kunci dalam menghadapi derasnya arus informasi di era teknologi. Dengan pemahaman yang baik, siswa diharapkan dapat memilah informasi secara cerdas dan menghindari pengaruh negatif yang dapat merusak karakter mereka.

Langkah-langkah proaktif yang dirancang LP Ma’arif PWNU Jateng bersama PW IPNU IPPNU Jateng ini diharapkan mampu memberikan solusi nyata dalam menjawab tantangan yang dihadapi dunia pendidikan saat ini. Kolaborasi ini juga menjadi bukti nyata komitmen Nahdlatul Ulama untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik.

“Kami percaya bahwa dengan sinergi yang kuat antara lembaga pendidikan dan organisasi kepemudaan seperti IPNU IPPNU, kita dapat menghadirkan solusi yang nyata bagi tantangan ini,” tutup Fahruddin.

Dengan komitmen yang teguh dan strategi yang terarah, upaya ini diharapkan dapat mencetak generasi muda yang tidak hanya unggul secara akademik tetapi juga memiliki karakter yang kuat, siap menghadapi tantangan zaman.

Oleh: Redaksi