Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perbedaan Maulid dan Maulud: Menjelajahi Makna dalam Tradisi Islam


Sumber Gambar Ilustrasi by Pinterest

jendelapelajar.or.id - Dalam tradisi Islam, peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW selalu menjadi momen penuh makna yang dirayakan dengan berbagai cara. Istilah yang sering digunakan untuk merujuk pada hari kelahiran Nabi ini adalah "Maulid" dan "Maulud." Meski terdengar mirip, kedua istilah ini memiliki perbedaan makna yang menarik untuk diselami lebih lanjut.

Secara bahasa, "Maulid" adalah bentuk kata benda dalam bahasa Arab yang berarti "waktu atau tempat kelahiran." Dalam konteks Islam, istilah ini sering dipakai untuk merujuk pada peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Peringatan ini, yang dikenal dengan istilah "Maulid Nabi," merujuk pada acara atau peristiwa yang memperingati momen kelahiran beliau pada tanggal 12 Rabiul Awal dalam kalender Hijriyah.

Dalam tradisi peringatan Maulid, umat Islam berkumpul untuk mengenang keteladanan Nabi, mendengarkan sirah (riwayat hidup) beliau, dan memanjatkan doa serta shalawat. Acara ini menjadi ajang untuk mengingatkan kembali nilai-nilai kehidupan yang diajarkan Nabi Muhammad SAW, sekaligus menyatukan umat dalam rasa cinta kepada Rasulullah.

Sementara itu, "Maulud" memiliki arti yang sedikit berbeda. Secara harfiah, "Maulud" adalah bentuk kata benda yang berarti "yang dilahirkan" atau "bayi yang lahir." Dalam konteks keagamaan, istilah ini merujuk pada sosok Nabi Muhammad SAW sebagai individu yang dilahirkan ke dunia. Jadi, ketika kita menyebut "Maulud," kita lebih mengarah pada figur Nabi Muhammad itu sendiri sebagai manusia yang membawa risalah Allah SWT.

Menurut KH Said Aqil Siroj, Ketua Umum PBNU periode 2010-2021, istilah "Maulid" digunakan untuk merujuk pada hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, sementara "Maulud" merujuk pada sosok Nabi Muhammad sebagai bayi yang lahir. Dengan demikian, kedua istilah tersebut sama-sama benar, hanya saja penggunaannya bergantung pada konteks.

Di Indonesia, penggunaan istilah "Maulid" cenderung lebih formal dan sering digunakan dalam acara-acara peringatan resmi, baik di masjid-masjid, sekolah, maupun institusi pemerintah. Sedangkan "Maulud" kadang terdengar dalam percakapan sehari-hari atau digunakan dalam konteks budaya tertentu, khususnya di beberapa daerah yang memiliki dialek khas.

Meski demikian, secara umum, "Maulid" lebih banyak dikenal untuk menyebut acara peringatan kelahiran Nabi, sedangkan "Maulud" lebih merujuk kepada sosok Nabi Muhammad SAW yang dilahirkan. Keduanya, dalam tradisi Islam, memiliki peran penting dalam memperkuat rasa cinta dan penghormatan kepada Rasulullah.

Perbedaan antara "Maulid" dan "Maulud" terletak pada fokus maknanya. "Maulid" lebih mengarah kepada peringatan hari kelahiran, sementara "Maulud" merujuk kepada sosok Nabi Muhammad SAW itu sendiri. Keduanya memiliki tempat yang penting dalam tradisi Islam, menjadi sarana bagi umat untuk mempererat hubungan dengan Nabi dan meneruskan ajaran-ajaran mulianya.

Penulis: LPP PC IPNU Demak
Editor: Redaktur Sastra