Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menjadi Manusia Merdeka Melalui Pendidikan Karakter: Refleksi atas Pesan Ki Hadjar Dewantara


Sumber Gambar: Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan

jendelapelajar.or.id - Di era yang serba cepat ini, kita sering terjebak dalam kesibukan sehari-hari yang tak kunjung usai. Terkadang, kita lupa menengok kembali nilai-nilai dasar yang seharusnya menjadi fondasi utama dalam perjalanan kita menuntut ilmu. 

Salah satu kutipan dari Ki Hadjar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia, mengingatkan kita pada esensi dari pendidikan itu sendiri: “Dengan adanya budi pekerti, tiap-tiap manusia berdiri sebagai manusia merdeka (berpribadi), yang dapat memerintah atau menguasai diri sendiri. Inilah manusia beradab dan itulah maksud dan tujuan pendidikan dalam garis besarnya.”

Sebagai pelajar, saya melihat kutipan ini bukan hanya sekadar kata-kata, melainkan sebuah cerminan dari tujuan hakiki pendidikan. Pendidikan bukan hanya soal menambah wawasan atau mengumpulkan nilai tinggi di rapor. Lebih dari itu, pendidikan adalah proses pembentukan karakter yang menjadikan kita manusia seutuhnya, manusia yang merdeka, memiliki kepribadian yang kokoh, serta mampu mengendalikan diri sendiri.

Dalam dunia pendidikan, seringkali kita dihadapkan pada berbagai tantangan yang menguji kesabaran, integritas, dan moralitas kita. Namun, justru di sinilah pentingnya pendidikan karakter. Budi pekerti, sebagai inti dari pendidikan, mengajarkan kita untuk tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan, tetapi juga untuk menjadi pribadi yang bijaksana, yang mampu menentukan arah hidupnya sendiri dengan penuh tanggung jawab.

Ki Hadjar Dewantara dengan bijak menyatakan bahwa manusia yang memiliki budi pekerti adalah manusia merdeka. Ini berarti, kita tidak lagi diperbudak oleh hawa nafsu atau keinginan sesaat, melainkan kita mampu memerintah diri sendiri dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai moral yang kita yakini. Inilah kemerdekaan sejati yang diimpikan oleh setiap insan, sebuah kondisi di mana kita tidak lagi dikendalikan oleh tekanan luar, tetapi sepenuhnya menjadi pengendali dari diri kita sendiri.

Kemerdekaan dalam budi pekerti juga mencerminkan manusia beradab, manusia yang memahami tanggung jawab sosialnya. Sebagai pelajar, kita sering dihadapkan pada situasi di mana kita harus membuat keputusan yang tidak hanya berdampak pada diri sendiri, tetapi juga pada orang lain di sekitar kita. Dengan budi pekerti yang kuat, kita mampu membuat keputusan yang tepat, yang tidak hanya menguntungkan diri kita sendiri, tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat luas.

Pada akhirnya, pendidikan bukanlah sekadar sarana untuk mencapai kesuksesan akademis, tetapi juga sebagai jalan untuk mencapai kemerdekaan sejati sebagai manusia. Kutipan Ki Hadjar Dewantara ini mengajak kita untuk merenung, apakah kita sudah benar-benar merdeka dalam arti yang sebenarnya? Apakah kita sudah menjadi manusia yang berkepribadian kuat, yang mampu mengendalikan diri dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai moral?

Sebagai pelajar, marilah kita terus berupaya untuk mengembangkan budi pekerti kita, karena di situlah letak esensi dari pendidikan yang sejati. Hanya dengan begitu, kita dapat berdiri tegak sebagai manusia yang merdeka, yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga beradab dan penuh tanggung jawab dalam kehidupan.

Oleh: Tim Redaksi